Rabu, 08 Januari 2014

Mudik Yok..



Insyaallah 25 Desember 2012 hingga 1 Januari 2013 kami berempat: aku, istri, dan kedua yunior kami akan mudik ke Banyuwangi, nyambangi orang tua dan keluarga besar di sana.  
Mudik kali ini amat sangat tidak seru bila dibanding mudik-mudik  sebelumnya. (http://khoirulmu.blogspot.com/2010/09/mudik-mudik.html). Kami gak lagi “nyegat “ kereta api dari Banyuwangi di stasiun Lawang agar kebagian tempat duduk saat berangkat ke Banyuwangi. Pulangnya juga gak lagi harus “nginap”  di stasun Banyuwangi Baru dengan harapan yang sama, dapat tempat duduk di kereta. Kedua yunior kami juga gak perlu “mbrebes mili” seperti mudik lebaran September 2011, udah terlanjur nginap di stasiun Banyuwangi Baru, paginya gak kebagian tiket menuju Malang. Benar-benar seru.
Saat ini tiket Kereta api Tawang Alun Malang – Banyuwangi pergi pulang udah ada di tangan. Dijamin dapat tempat duduk, masuk gerbong tidak lagi berdesakan seperti dulu. Tak ada lagi penumpang berdesakan, tak ada lagi penumpang yang duduk di sepanjang lorong gerbong hingga menyulitkan kondektur memeriksa tiket penumpang, tak ada lagi penumpang yang naik di atas kereta, dan tentu saja tak ada lagi penumpang yang semula nunut kemudian seakan berusaha mengusir kita dari tempat duduk yang kita peroleh dengan perjuangan yang tidak mudah. Benar-benar gak seru.
Meski mudik gak seru, rasanya gak pantas jika aku misuh-misuh pada pak Ignasius Jonan (Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia) dan pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN). Justru sebaliknya aku dan tentunya ribuan atau bahkan jutaan pengguna kereta api mesti berterima kasih pada beliau berdua, yang telah membongkar kebiasaan lama perkeretaapian Indonesia. Tangan dingin mereka mereka berdua, telah mengubah paradigma lama kereta api yang murah dan murahan menjadi kereta api yang tetap murah tetapi tidak lagi murahan. Lagu Iwan Fals pun kini rasanya tinggal jadi kenangan, yang seakan tak pernah terjadi di negeri tercinta, Indonesia.
“Sampai stasiun kereta pukul setengan dua
Duduk aku menunggu Tanya loket dan penjaga,
kereta tiba pukul berapa?
Biasanya kereta terlambat dua jam cerita lama
Busyet…”
       Selamat menikmati libur panjang. Semoga liburan panjenengan semua berkesan dan menyegarkan, hingga bisa menyambut datangnya 2013 dengan jiwa dan semangat baru, membawa angin segar perubahan. Bongkar kebiasaan lama, saatnya kota Malang lebih baik. (maaf bukan kampanye ataupun promosi, he.. he..).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIABET PADA KAKI HARUSKAH DIAMPUTASI?

                  Amputasi adalah salah satu pilihan tata laksana pada kasus kaki diabetes. Namun, keputusan untuk melakukan amputasi tidak ...