Amputasi adalah salah satu pilihan tata laksana pada
kasus kaki diabetes. Namun, keputusan untuk melakukan amputasi tidak bisa
serta-merta diambil karena risikonya yang tinggi. Kurang lebih 50% pasien kaki
diabetes yang menjalani amputasi meninggal dalam waktu 5 tahun.[1]
Diabetes
dapat menyebabkan dua potensi ancaman untuk kaki yang dapat menyebabkan
amputasi, yaitu :
1. Kerusakan saraf (neuropati diabetik). Ketika
jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang. Itu
sebabnya, kaki dapat terluka atau terpotong tanpa penderita menyadarinya.
2. Mengurangi aliran darah. Diabetes
juga dapat mempersempit pembuluh arteri, sehingga dapat mengurangi aliran darah
ke kaki. Dengan kurangnya darah untuk memberi nutrisi pada jaringan kaki, maka
luka menjadi sulit untuk disembuhkan.Luka kecil yang tersembunyi di bawah kaki
dapat cepat berkembang menjadi luka besar yang parah. Luka dan infeksi yang terlanjur parah dapat menyebabkan
dilakukannya amputasi kaki.
[2]
Berikut ini adalah penanganan luka pada kaki karena diabet tanpa melalui amputasi yang dilakukan oleh team medis Beladiri Sinar
Perak Cabang Malang. Pasien Mr. X, usia 57 tahun, tinggal Kota Malang. Terapi
dilaksanakan seminggu sekali.
Adapun penanganan yang dilakukan
antara lain:
1.
Pembersihan
bakteri pada luka;
2.
Membenahi
jaringan-jaringan yang rusak;
3.
Membenahi
pembuluh darah yang rusak;
4.
Membenahi
saraf-saraf yang rusak;
5.
Memberikan
advice/saran-saran:
a.
Bagaimana
cara menyikapi musibah/penyakit dengan baik dan benar;
b.
Perilaku
apa saja yang mesti ditinggalkan;
c.
Makanan
dan minuman apa saja yang dikurangi/dihindari.
Poin 1 s.d. 4 menggunakan
metode/cara yang telah diajarkan di beladiri Sinar Perak.
Alhamdulillaah, berkat ketlatenan
dan kesabaran pasien, keluarga pasien, team medis dan tentunya hanya dengan
ijin Allah SWT, kondisi kaki pasien dari hari ke hari, minggu ke minggu kian
membaik.
Gambar 1 menunjukkan kondisi awal
punggung dan telapak kaki kiri pasien sebelum terapi, tanggal 15 Oktober 2023,
sedangkan gambar 2 menunjukkan kondisi punggung dan telapak kaki kiri pasien
setelah 12 minggu terapi, tanggal 3 Januari 2024.
Gambar 1. punggung dan telapak kaki kiri pasien
tanggal 15 Oktober 2023
Gambar 2. punggung dan telapak kaki kiri pasien
tanggal 3 Januari 2024
Gambar-gambar
lain terkait kondisi kaki pasien bisa dilihat di sini: https://drive.google.com/drive/folders/1hSs7qIT8uoL9Lfv0q_XYuE7mTNJIopQ8?usp=sharing
1. Datang ke tempat latihan, Graha Merdeka Universitas Merdeka Malang, setiap hari Minggu pukul 15.00 WIB s.d. 18:00 WIB
2. Datang ke klinik pengobatan, Griyashanta Blok I No. 502, Jalan Puncak Borobudur, Depan Patung Kuda Green Orchid.
3. Hubungi Doni (082330452368), Budi (0817380312), Khoirul (083129605680)
Semoga bermanfaat. Aamiin.
Bahan bacaan:
[1]. https://www.alomedika.com/mempertimbangkan-amputasi-atau-tidak-pada-kaki-diabetes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar