Kamis, 11 Januari 2024

DIABET PADA KAKI HARUSKAH DIAMPUTASI?

               Amputasi adalah salah satu pilihan tata laksana pada kasus kaki diabetes. Namun, keputusan untuk melakukan amputasi tidak bisa serta-merta diambil karena risikonya yang tinggi. Kurang lebih 50% pasien kaki diabetes yang menjalani amputasi meninggal dalam waktu 5 tahun.[1]

               Diabetes dapat menyebabkan dua potensi ancaman untuk kaki yang dapat menyebabkan amputasi, yaitu :

1.      Kerusakan saraf (neuropati diabetik). Ketika jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang. Itu sebabnya, kaki dapat terluka atau terpotong tanpa penderita menyadarinya.

2.      Mengurangi aliran darah. Diabetes juga dapat mempersempit pembuluh arteri, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke kaki. Dengan kurangnya darah untuk memberi nutrisi pada jaringan kaki, maka luka menjadi sulit untuk disembuhkan.Luka kecil yang tersembunyi di bawah kaki dapat cepat berkembang menjadi luka besar yang parah. Luka dan infeksi yang terlanjur parah dapat menyebabkan dilakukannya amputasi kaki. [2]

               Berikut ini adalah penanganan luka pada kaki karena diabet tanpa melalui amputasi yang dilakukan oleh team medis Beladiri Sinar Perak Cabang Malang. Pasien Mr. X, usia 57 tahun, tinggal Kota Malang. Terapi dilaksanakan seminggu sekali.

               Adapun penanganan yang dilakukan antara lain:

1.      Pembersihan bakteri pada luka;

2.      Membenahi jaringan-jaringan yang rusak;

3.      Membenahi pembuluh darah yang rusak;

4.      Membenahi saraf-saraf yang rusak;

5.      Memberikan advice/saran-saran:

a.      Bagaimana cara menyikapi musibah/penyakit dengan baik dan benar;

b.      Perilaku apa saja yang mesti ditinggalkan;

c.      Makanan dan minuman apa saja yang dikurangi/dihindari.

               Poin 1 s.d. 4 menggunakan metode/cara yang telah diajarkan di beladiri Sinar Perak.

               Alhamdulillaah, berkat ketlatenan dan kesabaran pasien, keluarga pasien, team medis dan tentunya hanya dengan ijin Allah SWT, kondisi kaki pasien dari hari ke hari, minggu ke minggu kian membaik.

               Gambar 1 menunjukkan kondisi awal punggung dan telapak kaki kiri pasien sebelum terapi, tanggal 15 Oktober 2023, sedangkan gambar 2 menunjukkan kondisi punggung dan telapak kaki kiri pasien setelah 12 minggu terapi, tanggal 3 Januari 2024.

 

 

Gambar 1. punggung dan telapak kaki kiri pasien tanggal 15 Oktober 2023

 

 

Gambar 2. punggung dan telapak kaki kiri pasien tanggal 3 Januari 2024

 

Gambar-gambar lain terkait kondisi kaki pasien bisa dilihat di sini: https://drive.google.com/drive/folders/1hSs7qIT8uoL9Lfv0q_XYuE7mTNJIopQ8?usp=sharing

 Ingin tahu lebih lanjut tentang Beladiri Sinar Perak Cabang Malang?

1. Datang ke tempat latihan, Graha Merdeka Universitas Merdeka Malang, setiap hari Minggu pukul 15.00 WIB s.d. 18:00 WIB

2. Datang ke klinik pengobatan, Griyashanta Blok I No. 502, Jalan Puncak Borobudur, Depan Patung Kuda Green Orchid. 

3. Hubungi Doni (082330452368), Budi (0817380312), Khoirul (083129605680)

Semoga bermanfaat. Aamiin.

 Bahan bacaan:

[1].     https://www.alomedika.com/mempertimbangkan-amputasi-atau-tidak-pada-kaki-diabetes

[2].     https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/mengapa-diabetes-yang-tidak-terkontrol-berpotensi-menyebabkan-amputasi-kaki#:~:text=Diabetes%20dapat%20menyebabkan%20dua%20potensi,atau%20terpotong%20tanpa%20penderita%20menyadarinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIABET PADA KAKI HARUSKAH DIAMPUTASI?

                  Amputasi adalah salah satu pilihan tata laksana pada kasus kaki diabetes. Namun, keputusan untuk melakukan amputasi tidak ...