Rabu, 15 September 2010

Mudik mudik...


Mudik kali ini sungguh amat berkesan. Bagaimana mau tidak? Untuk cari tempat duduk kereta api Tawang Alun jurusan Malang-Banyuwangi, aku dan Muhammad Ibrohim, anak lelaki-ku harus merelakan diri untuk "nyegat" dia dari arah Banyuwangi di stasiun Lawang. Sementara istri dan anak perempuan-ku bersiap di stasiun Malang Kotabaru.
Pulangnya lebih seru lagi. Malam hari sebelum keberangkatan kami berempat harus "mbambung" alias menginap dulu di stasiun Banyuwangi Baru dengan harapan yang sama, bisa kebagian kursi untuk balik ke Malang.
Sebenarnya kami nggak perlu mbambung sekiranya adik aq yang tinggalnya di Banyuwangi kota tidak berlebaran di Jakarta, tempat keluarga besar istrinya berasal. Tapi masak ya aq cegah. "Dik jangan ke Jakarta dulu, nunggu kami balik dulu ... kalo adik ke Jakarta trust kami nginapnya dimana hayoo?" He. he.. he... Emangnya lebaran ini hanya milik aq? Emangnya yang boleh mudik hanya aq? Emangnya.....
Jujur ... sebenarnya aq nelangsa juga melihat anak dan istri aq tiduran di kursi tunggu dan di lantai stasiun.. beralas koran... Tapi gimana lagi ... aq selalu berusaha mengambil sisi positipnya aja.
Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik.. Bagi anak aq... aku berharap mereka mau belajar tekun untuk bekal dunia dan akhirat, hingga nantinya di dunia ini tidak perlu mbambung seperti saat itu di akhirat juga dapat tempat yang layak..
Bagi aq... terus terang sulit ngebayangin... untuk perjalanan Malang - Banyuwangi atau sebaliknya yang hanya perlu waktu 6 atau 7 jam harus nyegat kereta di Lawang atau bahkan mbambung dulu di stasiun Banyuwangi Baru, bagaimana perjalanan aq ke akhirat nanti ... sudah cukupkah bekalnya ... Ihhhh seram....
Segala puji hanya bagi-Mu Yaaa Alloh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIABET PADA KAKI HARUSKAH DIAMPUTASI?

                  Amputasi adalah salah satu pilihan tata laksana pada kasus kaki diabetes. Namun, keputusan untuk melakukan amputasi tidak ...