Minggu, 05 Januari 2014

Mana Mungkin

Mana mungkin aku berharap
Kau setia dan tabah bagai Bunda Hajar
kalau imanku tak seteguh Kanjeng Nabi Ibrohim

Mana mungkin aku berharap
Kau cantik rupawan bagai bunda Zulaikho
Kalau tampan dan tabahku jauh di bawah Kanjeng Nabi Yusuf

Mana mungkin aku berharap
Kau cantik, pintar, cerdas, kaya, dan beriman bagai Ratu Bilqis
Kalau ilmuku bagai setetes embun pagi dibanding ilmu Kanjeng Nabi Sulaiman

Mana mungkin aku berharap
Kau cantik jelita, kaya raya, sabar, pengertian, penuh pengabdian bagai Ibunda Khotijah
Sementara aku, jangankan memperbaiku akhlak seluruh ummat seperti Kanjeng Nabi Muhammad
memperbaiki akhlakku sendiri saja tak mampu

Yaa Robb...
Beri hamba kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan mengemban amanah-Mu
Hingga akhir hayatku... Aamiiinn...

Minggu, 29 Desember 2013

SEPULUH KARAKTER WANITA SHOLEHAH :

Muslimah sholihah yangg berakhlak mulia memiliki beberapa karakteristik yang indah.
1. Bertakwa Kepada Allah SWT dan bisa menjaga dirinya, anak-anaknya, serta harta suaminya. Dalam Al-Qur’an Allah Berfirman yang maksudnya,“Sebab itu, Maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dir ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah Memelihara mereka.” (Q.S An Nisa’:34)

2. Ia memiliki sifat sabar. Ia bersikap tabah dalam menghadapi berbagai persoalan. Bahkan ia pandai menghibur suaminya yang sedang di rundung masalah. Bukannya malah merunyamkan suasana.

3. Senantiasa menjaga shalat 5 waktu. Sebagaimana maklum shalat 5 waktu adalah tiang agama. Muslimah yang menjaga shalatnya adalah sosok muslimah yang sendi-sendi keimanannya kokoh. Ia akan kuat menghadapi berbagai terpaan cobaan dan musibah. Muslimah seperti inilah yang bisa menjadi faktor kunci sukses suaminya.

4. Menjaga auratnya dengan baik. Ia tak mau keluar rumah kecuali seizin suaminya. Andaikata keluar, ia menutupi aurat yang menjadi kehormatannya serta suaminya. Allah SWT berfirman yang maksudnya, ”

Hai nabi. Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuammu dan isteri-isteri orang beriman “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal. Karena mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S Al Ahzab, 59)

5. Taat kepada suaminya, menghormatinya, mencintainya, menyayanginya. Selalu menampakkan wajah yang menyenangkannya. Selalu memberikan dukungan kepada suami baik dalam urusan pekerjaan atau ibadah. Tidak menghardik atau mengeluarkan kata-kata kotor kepadanya.

Tidak membicarakan aib-aibnya kepada wanita lain. Tak pernah ada niatan untuk menyakitinya. Ia senantiasa melakukan perbuatan yang membuat ridha suaminya. Rasul SAW bersabda, “Tatkala seorang muslimah melaksanakan shalat 5 waktu, menunaikan puasa wajib dan mematuhi suaminya, maka ia akan memasuki surga Tuhannya.”

6. Bisa mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebab mereka lebih dekat kepada anak-anak daripada suami yang lebih banyak keluar untuk bekerja. Seorang Muslimah Shalihah akan mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur’an, menanamkan rasa cinta kepada Nabi SAW beserta keluarganya.

Mendampingi mereka melewati masa kanak-kanak dengan lembut dan penuh cinta, menjauhkan merekan dari akhlak tercela. Dan tak kalah pentingnya, mengajarkan mereka rasa hormat kepada ayahnya.

7. Mampu menasehati suami yang sedang lalai dari ibadah dengan cara yang santun dan bijak. Ia bisa mengambil hati suaminya sebelum mengingatkannya. Cara demikian lebih bisa di terima suami ketimbang cara-cara langsung yang akan memperburuk situasi.

8. Memiliki prinsip hidup yang kuat. Ia tak mudah terpengaruh gaya hidup non islami yang sekarang ini gencar di budayakan oleh media massa. Sebagai muslimah ia harus tetap berpegang teguh pada ajaran Islam baik dari segi berpakaian, berprilaku dan lainnya. Ia pantang meniru lifestyle wanita non muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa meniru gaya hidup suatu kaum, berarti ia termasuk golongan tersebut.”

9. Ia mampu menjaga penglihatannya dan kehormatannya. Ia tak mau memandang laki-laki selain suaminya. Kehormatannya di jaga mati-matian demi suaminya. Ia bersolek hanya untuk suaminya. Ini merupakan gambaran Bidadari Syurga.

Allah SWT berfirman.. Yang artinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An Nuur:31)

10. Bersikap wara’. Ia tak mau mengkonsumsi makanan-makanan yang haram ataupun yang syubhat. Demikian pula ia menjaga suami dan anak-anaknya dari hal tersebut. Ia faham betul bahwa dari makanan yang baik dan halal akan lahir pula kepribadian-kepribadian yang baik. “Kuatnya agama adalah sikap wara’.” demikian sabda Nabi SAW.

Rasulullah SAW dalam sabdanya,

“Dunia seluruhnya adalah perhiasan, dan perhiasan yang terindah adalah wanita yang shalihah.” 

==> dari berbagai sumber <==

Sabtu, 28 Desember 2013

Cara Mencari Nomor Registrasi Guru (NRG)

Nomor Registrasi Guru (NRG) adalah nomor unik yang dimiliki guru yang sudah bersertifikasi. NRG dikeluarkan oleh Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) untuk mereka yang lulus sertifikasi. Untuk guru Sekolah Dasar, NRG bisa dengan mudah didapat secara online. yang perlu disipkan adalah:

1) NUPTK (Nomor Unik Pendidik Tenaga Pendidikan)

2) Tahun, bulan, dan tanggal lahir anda


Isilah kotak atas dengan NUPTK atau NIGB (khusus guru bantu)

Isi password dengan tahun, bulan, dan tanggal lahir anda dengan format YYYYMMDD artinya YYYY=Tahun Lahir, MM=Bulan Lahir, DD=Tanggal Lahir, Contoh: lahir 17 Agustus 1975 maka isilah 19750817.

Dan untuk mengecek NRG silahkan klik di sini.

Sabtu, 01 Desember 2012

Alhamdulillah... Bertambah Lagi Cucuku

Rasanya umurku baru 17, namun ada beberapa balita yang andaikan udah bicara akan dengan santainya memanggilku mbah, eyang, atau kakek. Ohhh serammm. Bebeberapa keponakan di Blitar (putra-putrinya paman dan bibi) udah punya cucu, yang berarti cuku aku juga. Yang terbaru putrinya kakaknya istri aku yang di Polehan baru aja melahirkan seorang bayi laki-laki. "Selamat datang sayang".

Patah tumbuh hilang berganti. Begitu peribahasa yang tepat menggambarkan datangnya generasi baru menggantikan generasi tua. Kita telah menggantikan para generasi sebelum kita dan harus selalu siap setiap saat diganti generasi berikutnya. Itu udah suratan dari-Nya. Semoga kita jadi generasi yang selalu dirahmati Allah, memanfaatkan kesempatan hidup, menjadi kholifah di bumi ini yang hanya sekali ini dengan sebaik-baiknya. Kalau tidak, betapa ruginya kita. Bukan sesuatu yang sulit bagi Allah, mengganti suatu generasi dengan generasi baru yang jauh lebih baik.

Anak bukanlah milik kita, tetapi sebenarnya amanah Ilahi yang harus kita rawat, kita jaga, kita pelihara dengan sebaik-baiknya. Karena amanah, pada saatnya nanti kita harus siap mempertangungjawabkan kepada yang punya. Anak bisa jadi hiburan, rahmat, berkah, namun bisa juga jadi cobaan, ujian, bahkan bisa juga jadi musuh. Waspadalah.

Ada yang menyatakan bahwa anak adalah cerminan dari orang tua. "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", begitu sering diucap Ima dan Ibro, keduanya yunior aku dan istri. Kita patuh taat dan hormat kepada ortu, insyaallah putra-putri kita demikian juga. Kita selalu berusaha maksimal untuk tekun beribadah, insyaallah putra putri kita demikian juga. Dan seterusnya... dan seterusnya.. bla.. bla.. bla..

Berbahagialah para orang tua yang punya anak-anak sholeh sholehah yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. Karena pahalanya selalu mengalir meski orang tua udah meninggal dunia. Begitu ajaran junjungan kita.

Selamat datang Geronimo Fernandez Yunior (Muhammad Akmal Ibrahim-Al Khair Mukhtarallah), cepat besar ya, semoga kita masih diberi kesempatan oleh-Nya main bal-balan bersama. Semoga.

Segala puji hanya bagi Allah.
========================================================================
SELAMAT JALAN SAYANG

Segala puji hanya bagi Allah
Jujur, aku gak pernah menyangka, menduga, merasa, apalagi berharap kebersamaan kita hanya bertahan empat hari. Kalau pada tulisan di atas aku berharap kita masih diberi kesempatan oleh-Nya main bal-balan bersama, yang ada di benak aku waktu itu aku berharap masih diberi tambahan umur (saat ini aku 46,5 tahun) sehingga masih sempat menggendong, bercanda ria, dan tentu saja sebagai sesama lelaki kita bisa bal-balan bersama. 
"Kullu nafsin dzaiqotul maut" Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, begitulah aturan main yang Dia tetapkan. Gak peduli tua-muda, pikun atau baru aja dilahirkan, kaya-miskin, cantik-gak cantik, tampan-gak tampan, kondisi sehat-sakit, siap-gak siap, bila tiba panggilan-Nya, sukarela atau terpaksa mau atau tidak mau tetap harus berangkat. 
Ayah ibumu insyaallah sudah berusaha sekuat tenaga mempertahankan kebersamaan denganmu, kakek dan nenekmu begitu semangat mempersiapkan penyambutan kehadiranmu, aku, istriku (bibi ibumu, yang berarti juga nenekmu: Mbah Lin) dan anggota keluarga lain yang gak bisa aku sebut satu persatu juga harap-harap cemas menunggu hadirmu. Kalau Gusti Allah, Tuhanku dan juga Tuhanmu ternyata menggariskan kau berangkat lebih dulu, kita hanya bisa pasrah, ikhlas, dan berharap itu suratan terbaik bagi kita. Aku mohon, sudilah kiranya kau maafkan salah, khilaf, dan kekurangan  kami dalam menyambut kehadiranmu.
"Janganlah berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir." Apapun yang terjadi aku tak akan pernah henti berharap, semoga kita masih bisa bertemu di kehidupan akhirat nanti. Amiiinnn.
Segala puji hanya bagi Allah..
======================================================================== 

Sabtu, 17 November 2012

puisi: AYO


Rasanya baru aja pukul nol empat
Ternyata mentari udah condong ke barat
Cepat atau lambat dia kan merapat
Berganti malam pekat

Ayo bersiap bersiap
Bekalmu belum lagi lengkap
Ayo tobat, tobat, tobat
Kereta kan segera berangkat 

                               18 nop 2012

Sabtu, 29 September 2012

kenangan tak terlupa: MY NAME IS JOHN


Sekolah baru, kelas baru, teman baru, guru baru, hampir semuanya baru, sesuatu yang tidak mudah bagi aku saat itu. Jangan-jangan aku gak bisa ngikutin pelajaran, jangan-jangan gurunya menakutkan, jangan-jangan jangan.... begitu banyak jangan-jangan yang berkecamuk di hati aku.
Pak guru bahasa Inggris baru saja masuk kelas, orangnya tinggi besar, kumisnya tebal menakutkan, suaranya menggelegar. Setelah mengucap salam dan memberikan pengantar sebelum pelajaran dimulai (tentu aja pake bahasa Inggris yang gak aku mengerti), beliau menunjuk dua teman untuk membaca percakapan antara John dan Marry, satu sebagai John dan satunya sebagai Marry.
Slamet... slamet... bukan aku yang ditunjuk bisikku. Aku ndremimil sendiri (pen: bicara sendiri), membaca berulang kali percakapan John dan Marry. Giliranku pasti akan datang juga, tinggal menunggu waktu, pikirku.
      Marry : What is your name?
      John    : My name is John. What yours?
      Marry : My name is Marry. How old are you?
      John    : .....
      Marry : ...
Lagi asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba pak guru menunjuk aku sambil bertanya, "What it your name?"
"My name is John. What yours" jawabku dengan lantang, sesuai teks yang aku baca berulang-ulang.
Awalnya kaget juga ketika teman-teman sekelas pada melihat aku sambil senyum-senyum, ada juga yang ketawa ketiwi. Ada apa? Ternyata pak guru tanya namaku, dan aku jawab namaku adalah John. Jadi malu....
Untungnya pak guru segera menguasai keadaan. "Oke John, kamu baca sama teman sebelahmu".
Sejak saat itu hingga lulus SMA, teman-teman memanggil aku dengan nama John. John van Glenmore.
  

DIABET PADA KAKI HARUSKAH DIAMPUTASI?

                  Amputasi adalah salah satu pilihan tata laksana pada kasus kaki diabetes. Namun, keputusan untuk melakukan amputasi tidak ...