Selasa malam, hari kedelapan di bulan Nopember aku terbangun dari mimpi indahku di Bus Harapan Baru, AG 7046 UY. Reflek, tangan kananku meraba saku belakang celanaku yang tenyata udah robek dibedah copet.
“Celanaku berlubang, dompetku hilang” teriakku tanpa sadar.
“Itu orangnya berdiri di depan”, kata seorang lelaki di kananku.
“Ini dia pahlawanku” pikirku saat itu. Aku beranjak ke depan.
“Yang mana pak?”, tanyaku.
“Gak ada, aku gak tahu” jawabnya. Aku kembali ke belakang. Sejenak aku terkesima. Sepertinya dia laki-laki sejati, pejantan tangguh, badannya tinggi besar, tapi pengecutnya kagak ketulungan.
“Pak, celanaku berlubang, dompetku hilang”, curhatku kepada kenek di pintu depan.
“Gak tahu pak, aku selalu di depan” jawabnya.
Tak ada yang mau peduli. Sopir terus mengemudi, kenek tetap teriak-teriak , kondektur tak terlihat wira-wiri, penumpang apalagi, banyak yang pura-pura tidur dan asik dengan lamunannya sendiri. Tidak ada usaha kru bus untuk menyalakan lampu, berhenti di halaman kantor polisi, atau jauh sebelum copet beraksi mengingatkan para penumpang untuk berhati-hati. Aku yakin, kru bus, kereta api atau angkutan umum yang lain paham mana yang benar-benar penumpang atau yang mau cari makan. Sebentar lagi hari pahlawan, tapi itu hanya peringatan. Kini, rasanya tak mudah menemukan pahlawan sejati di negeri tercinta ini.
Aku tenangkan pikiran, aku baca istighfar. Ampuni aku Yaa Allah, semua ini terjadi tentu atas ijin-Mu. Ampuni aku yang telah “maido” hamba-hamba ciptaan-Mu. Hamba sadar Yaa Allah semua ini terjadi karena salah dan dosaku.
“Semua musibah yang menimpamu adalah akibat dari tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian kesalahan-kesalahanmu…” (QS Asy Syuro 30).
“Beri hamba kekuatan Yaa Allah, agar mampu menebus dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan. Hanya kepada-Mu Yaa Allah kami menyembah… dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan”.
Setelah aku renungkan, rasanya kru bus dan para penumpang adalah pahlawan bagi keluarganya. Apalah artinya dompetku yang cuma berisi Rp 150.000,00, SIM, STNK, KTP, karcis parkir, 2 ATM dan beberapa lembar kertas berisi catatan, dibanding rasa aman mereka dari kebrutalan atau balas dendam para begundal.
Mungkin aja para copet maupun begundal juga pahlawan bagi keluarganya, atau paling tidak pahlawan bagi dirinya sendiri.
Untuk Harapan baru AG 7046 UY, “Lu benal-benal halapan balu, bagi pala copet cepelti meleka itu… hu.. hu… hu…”
Selamat jalan dompetku sayang, rasanya sangat tipis harapan, kau akan kembali pulang. Semoga semua salah dan dosamu diampuni... semua amal baikmu diterima.... Amiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar